CakNun.com

Kegembiraan Allah Atas Taubat Kita

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
Waktu baca ± 1 menit

Ketika jalan di depan menjadi sempit, bahkan pintu-pintu sudah tertutup. Ketika malapetaka bertambah-tambah, dan krisis itu bertambah keras. Kemudian kita kehilangan kebahagiaan. Mengapa itu terjadi? Karena kita sudah dikepung dosa-dosa. Keberhasilan menjauh dari kita.

Dalam keadaan seperti ini, jangan sekali-kali kita berputus asa. Ingatlah kita punya Tuhan, yang menerima kesalahan-kesalahan, mengampuni ketergelinciran-ketergelinciran.

Allah merasa sangat gembira ketika melihat hamba-Nya bertaubat.

Digambarkan kegembiraan Allah itu seperti seseorang yang kehilangan kendaraannya di suatu tanah tandus yang jauh dari kota. Padahal, di dalam kendaraan itu terdapat semua perbekalannya. Dia merasa putus asa. Kemudian dia telentang di bawah pohon rindang. Dan tahu-tahu, kendaraannya kembali. Tentu saja ia sangat-sangat gembira.

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
Marja' Maiyah. Penulis buku, Pengajar Bahasa Arab, dan Pengurus IMLA. Anggota Dewan Pembina King Abdullah bin Abdul Aziz International Center Saudi Arabia.
Bagikan:

Lainnya

Sedulur Tani

Sedulur Tani

Pada zaman yang lalu jika usai panen, sedulur tani dapat membeli sekian gram emas, namun sekarang justru tak ada segram pun emas yang mampu dibeli — sebaliknya malah emas yang ada justru tergadaikan untuk membeli benih, pupuk, dan pestisida.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo
Exit mobile version