CakNun.com

Tawashshulan di Makam Raja

Ahmad SM
Waktu baca ± 1 menit
Foto: Dinas Kebudayaan Yogyakarta

Setiap Rabu malam di Rumah Maiyah Kadipiro ada Tawashsulan. Ini adalah kegiatan rutin yang sudah berlangsung hampir 6 bulan. Pesertanya cukupan. Tidak banyak juga tidak sedikit. Ini adalah kegiatan yang tidak wajib dilakukan. Kata Mbah Nun waktu itu — dilakukan dapat pahala dan tidak dilakukan tidak mendapat dosa.

Dalam perkembangannya Tawashshulan menjadi aktivias rutin bagi Jamaah Maiyah di berbagai tempat. Bukan sedang untuk melawan siapa-siapa, juga tidak sedang menggugat keadaan sosial-negara. Tapi, lebih menjadi laku spiritual: Sambat kepada Allah. Juga untuk memompa diri agar menjadi lebih baik. Menyapa Allah untuk berbagai kepentingan diri, keluarga, dan sosial. Jamaah Maiyah sudah sejak lama diajak Mbah Nun untuk selalu online dengan Allah.

Malam ini. Teman-teman Jamaah Maiyah Yogya dan Kiaikanjeng mencoba suasana baru. Tawashsulan di Pendopo Makam Raja-Raja Mataram (Imogiri). Semangat Jamaah Maiyah Yogya patut kita apresiasi. Bismillah.

Yogyakarta, Jumat, 5 Januari 2024

Lainnya

Kapitalisme di Pangkuan Ibu Pertiwi

Kapitalisme di Pangkuan Ibu Pertiwi

Kalau kita mengira kapitalisme itu barang baru — barang impor dari Belanda, Amerika, atau paket kiriman dari IMF — maka itu artinya kita sedang melupakan nenek moyang kita sendiri.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo

Topik