CakNun.com

Jalan-jalan ke Pasar

Siang tadi, ditemani Mas Adin dan Zainul Arifin, Cak Fuad yang memiliki concern dan subject pada bidang Sastra dan Peradaban Islam, menyempatkan diri berkeliling kota Ifrane. Perjalanan melewati sebuah danau dan objek wisata alam yang dikelilingi sungai. Di sana terdapat pemandangan unik: orang membajak di sawah dengan menggunakan kuda.

Cak Fuad pun kemudian menyaksikan kota Ifrane yang sungguh hijau, subur, indah, bersih, tertata rapi. Gunung-gunungnya juga hijau. Hutan lindung di sekitar kota luas sekali serta sangat terawat. Begitu pun alun-alun kotanya: luas dan hijau. Semua itu seolah menyodorkan bukti pembenar akan kata banyak orang bahwa Ifrane adalah kota terindah di Maroko.

Tak terlewatkan, Cak Fuad mampir ke pasar tradisional, pusat kegiatan ekonomi rakyat yang menjadi pilar ekonomi daerah. Di kota Ifrane ini, tidak banyak ditemukan mall. Kalaulah ada, apalagi yang dari luar negeri atau asing, sangat dibatasi. Tujuannya jelas: melindungi ekonomi menengah ke bawah. Orang Maroko (pemerintah) berpendapat bahwa negara akan maju kalau ekonomi menengah ke bawah maju.

Adapun hunian, tempat tinggal, atau bangunan di sini umumnya atapnya runcing dengan kemiringan yang sangat curam. Itu semata untuk antisipasi agar ketika musim dingin tiba, salju yang turun dan tidak menggumpal di atap rumah.

Lainnya

Seribu Pintu Satu Rumahnya

Seribu Pintu Satu Rumahnya

Di sebuah kesempatan, di acara Mocopat Syafaat Mbah Nun menjelaskan bahwa kehidupan ini bagaikan rumah bundar yang disana terdapat banyak sekali pintu.