CakNun.com

Monumental dan Fenomenal Reriyungan

Berkaitan dengan Reriyungan, ini kalau dilihat dari jumlah pendukungnya, ini sangat monumental. Karena melibatkan lebih dari 60 seniman-seniwati dari berbagai background seni, ada teater, tari, karawitan, kethoprak, perupa dan sebagainya, yang ada di Jogjakarta. Ini belum pernah terjadi, bahkan belum pernah dilakukan oleh kelompok teater manapun.

Dan dengan nama Teater Reriyungan kini terwujud menjadi sesuatu yang fenomenal. Artinya, hikmahnya adalah teater di DIY ini jangan dipotong-potong, dikotak-kotak sehingga semua teater di Jogja itu sama, hanya sejarah berdirinya saja yang berbeda, ada Bengkel Teater, Teater Alam, Teater Dinasti, Teater Gandrik, Teater Perdikan, Teater Sima, Teater Stemka, Teater Garasi dan lain-lain.

Nah dalam Teater Reriyungan semua menjadi satu dalam proses Drama MLUNGSUNGI. Ini luar biasa, maka ini layak dan wajib ditonton oleh komunitas seni yang ada di Yogyakarta.

Nanang Sri Roekmadi, Wakil Pimpro MLUNGSUNGI

Lainnya

Drama Mlungsungi #1

Drama Mlungsungi #1

Silaturahmi Mbah Nun ke rumah Pak Azwar AN bersama teman-teman Seniman Jogja pada 16 November 2021. Sebelum ini, di bulan Oktober, Pak Edo dan teman-teman sudah ada agenda rutin mengunjungi para senior, di antaranya Pak Azwar AN. Dalam kunjungan ke rumah Pak Azwar AN tersebut, Pak Azwar ngendikan, “Do, mbok diadakke reuni seniman-seniman semua. Ben kumpul dadi siji. Kono neng nggone Cak Nun.”

Silaturahmi Mbah Nun ini menyambut cetusan Pak Azwar AN, dan reuni tersebut diselenggarakan kemudian pada 21 November 2021 di Rumah Maiyah Kadipiro dengan tajuk Reriyungan Konco-Dulur-Lawasan. Pak Azwar AN sendiri hadir dalam Reriyungan ini dengan penuh rasa senang dan antusias. Beliau juga menuturkan pesan-pesan dan cerita-cerita.

Drama Mlungsungi #36

Drama Mlungsungi #36

Susah… Senang… Jatuh… Bangun….

Itu adalah sebuah proses kreatif. Sebuah perjalanan yang mesti dibayar untuk sebuah hasil. MLUNGSUNGI adalah peristiwa di mana perjumpaan jiwa-jiwa yang kosong dipenuhi dengan energi positif yang sangat luar biasa. Banyak serangkaian pengetahuan yang bisa didapat dalam proses ini, terutama keikhlasan hati untuk menjadi ‘ajur’ dan ‘ajer’. Tidak ada ‘aku’ ataupun ‘kamu’ tapi semua menyatu menjadi ‘kita’.

Harin Sumonah sebagai Baginda Abyad