CakNun.com

Drama Mlungsungi #24

Saya yakin, ketika dalam kaadaan bingung, sedih, galau bahkan stres, saya pastilah membutuhkan keindahan seni sebagai pemberi obat membahagiakan jiwa dan psikis. Sudah 66 tahun usia saya dan setengah usia lama berkecimpung dalam dunia seni teater, tentu memberikan dampak positif pada perjalanan hidup saya.

Apalagi ketika saya diberi kepercayaan “menjadi” Gus Laqus pada pementasan kolosal “Mlungsungi” Reriungan Teater Yogyakarta, bukan saja memberikan spirit jiwa seni saya, tetapi lebih pada kesempatan men-“terapi” diri sendiri dalam proses ‘anti aging’ (penuaan) dan melawan pikun, karena saya harus menghapal naskah yang cukup banyak.

Namun saya bersyukur karena bisa “nyenengke ati”, dan tentunya terima kasih atas ide-ide kreatif, kepercayaan dan dukungan kepada Emha Ainun Najib, Godor Herman Widodo, Edo Nurcahyo dan sahabat-sahabat tercinta lainnya. Tetap SEHAT ya.

Daning Hudoyo
Berperan manjadi Gus Laqus
IG & FB : @maz daning

Lainnya

Antara Teater dan Bikin Roti

Antara Teater dan Bikin Roti

Saya lahir 1 Oktober 1978. Pernah di SMKI Jurusan Teater. Sejak tahun 2018 sudah sering mendukung pementasan produksi Rumah Maiyah Emha Ainun Nadjib di Kadipiro, yakni pementasan Lakon Kelahiran, Sengkuni 2019, Sunan Sableng & Paduka Petruk dan kali ini Drama MLUNGSUNGI.

Bagi saya ini bak buluh perindu, setelah absen karena pandemi. Rasanya benar-benar larut mlungsungi, ber-RERIYUNGAN bareng tokoh-tokoh dan senior teater Jogja. Keseharian hidup ini terasa berwarna kembali, antara pekerjaan pembuat roti dan berkesenian. Sungguh merupakan paduan seni yang luar biasa. Bagaimana diri ini tertantang untuk semaksimal mungkin menyuguhkan yang terlezat, terempuk, dan bergizi dalam berteater maupun di dapur roti. Semoga saya benar-benar mampu menyerap hawa MLUNGSUNGI yang membawa kebaikan bagi kita semuanya. Salam RERIYUNGAN.

Ike Lestari, memerankan salah satu rombongan Lalu-Lalang.