Mocopat Syafaat Edisi 17 November 2020
Helatan untuk Mocopat Syafaat edisi November berlangsung tadi malam Jum’at (13/11) dengan nuansa sedikit berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Meskipun memilih tema Merintih kepada Allah Swt, jalannya acara cenderung lebih dominan metode dialogisnya. Banyak jamaah bertanya sesuai penemuan dan kegelisahaan sehari-hari. “Kalau ada apa-apa atau ada sesuatu yang mengganjal, silakan bertanya agar tidak menjadi kanker di dalam dirimu,” tutur Cak Nun. Tiap respons kemudian diperdalam bersama, sehingga menjadi bahan sinau bareng. Terdapat dua titik fokus yang diperbincangkan di Mocopat Syafaat, yang tanggal 17 nanti akan ditayangkan.
Pertama, selama menjalani aktivitas di tengah pandemi ini, sebagaimana dipesankan Cak Nun, kita hendaknya terus produktif dan bertawakal kepada Allah. Misalnya sudah bosan dengan kegiatan rutin, bahkan dirasakan terlalu monoton, Cak Nun berpesan supaya jamaah melakukan shalat sunnah. “Setelah terbangun di malam hari sebaiknya tahajud. Baru kemudian tidur kembali. Andaikata nglilir, bangun, lalu shalatlah lagi,” ucapnya. Disiplin melakoni shalat membuat kesadaran posisi kita kepada Allah akan terus terjaga.
Kedua, rimba media sosial belakangan banyak membawa-bawa nama Cak Nun. Menurut Mas Penyo, nama Cak Nun sangat populer di beberapa aplikasi media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook dan Youtube. Di Youtube, beberapa hari terakhir grafiknya melonjak drastis, muncul puluhan video baru yang memanfaatkan momentum tertentu. Nama Cak Nun dibawa-bawa demi kepentingan tiap kubu.