CakNun.com

Kemerosotan Ekonomi Amerika Serikat: Refleksi Dua Begawan Ekonomi non-Mainstream Terhadap Kejumudan Demokrasi Global

Sejarah kapitalisme modern memperlihatkan transformasi ekonomi yang signifikan, di mana pada awalnya, para pemilik tanah atau tuan tanah menguasai kehidupan ekonomi. Dalam konteks ini, para petani ketergantungan pada tuan tanah untuk akses lahan pertanian. Namun, perubahan tersebut terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama Revolusi Industri, yang menggeser fokus ekonomi dari pertanian ke sektor industri. Bagaimana para pengusaha dan negara yang menguasai teknologi menjadi pemenang dalam dunia perdagangan.

Pada tahap awal kapitalisme modern, kehidupan ekonomi dipegang oleh para pemilik tanah atau tuan tanah. Petani sangat bergantung pada tuan tanah untuk mendapatkan akses ke lahan pertanian. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan ekonomi dan kebergantungan yang signifikan pada kelas tuan tanah.

Revolusi Industri, yang dimulai pada abad ke-18, membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Teknologi dan mesin menggantikan pekerjaan manual di sektor pertanian, memicu pergeseran fokus ekonomi dari pertanian ke industri. Seiring dengan itu, pemilik modal yang menguasai teknologi menjadi kekuatan dominan dalam perekonomian.

Para pengusaha yang memahami dan menguasai teknologi permesinan menjadi pemenang dalam bisnis perdagangan. Mereka dapat memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya produksi yang relatif rendah, menggantikan dominasi ekonomi tuan tanah. Negara-negara yang mendukung dan mempromosikan inovasi teknologi juga memperoleh keunggulan dalam persaingan global.

Dengan peralihan ini, dinamika perdagangan dan produksi berubah secara signifikan. Barang dapat diproduksi dengan cepat dan efisien, memungkinkan pasar global berkembang. Negara-negara yang dapat mengikuti perkembangan teknologi menjadi pusat perdagangan dan produksi, memimpin dalam arus globalisasi ekonomi.

Peralihan ini tidak hanya membawa kemajuan ekonomi tetapi juga membawa dampak sosial yang signifikan. Perubahan dalam struktur pekerjaan, urbanisasi, dan peningkatan standar hidup adalah beberapa hasil dari revolusi industri. Meskipun terdapat keuntungan ekonomi, masyarakat juga dihadapkan pada tantangan baru, seperti kondisi kerja yang keras dan ketidaksetaraan sosial.

Sejarah industri tekstil menjadi cermin perubahan besar dalam dinamika ekonomi global. Contohnya adalah Bangladesh, yang pada suatu masa menjadi pemimpin dunia dalam produksi tekstil. Namun, ketika industri pertekstilan berbasis mesin berkembang di Manchester, Inggris, Bangladesh mengalami kemunduran yang signifikan. Perjalanan Bangladesh sebagai pemimpin tekstil hingga menghadapi kejatuhan akibat revolusi industri di Inggris.

Pada awalnya, Bangladesh meraih posisi puncak sebagai produsen tekstil utama di dunia. Keahlian tradisional dalam pembuatan kain dan rajutan memberikan negara ini keunggulan komparatif. Tekstil Bangladesh menjadi daya tarik bagi pasar global, dan ekonomi negara ini mendapat keuntungan besar dari perdagangan tekstil.

Pergolakan terjadi ketika revolusi industri melanda Manchester, Inggris, pada abad ke-18. Penggunaan mesin tenun dan mesin pabrik yang lebih efisien membuka jalan bagi produksi tekstil yang massal. Kecepatan dan efisiensi produksi Inggris melebihi kemampuan tradisional Bangladesh.

Bangladesh menghadapi tantangan serius dengan pesatnya perkembangan industri tekstil di Inggris. Mesin tenun otomatis dan skala produksi yang lebih besar memberikan keunggulan ekonomi yang tak terbantahkan bagi Inggris. Pada saat yang sama, Bangladesh mulai kehilangan pesona sebagai pemimpin industri tekstil global.

Kemunduran industri tekstil Bangladesh tidak hanya berdampak pada perekonomian, tetapi juga pada posisinya dalam ekonomi global. Sementara itu, Inggris, dengan industri tekstil yang semakin dominan, memperoleh surplus ekonomi yang mengantar mereka menjadi penguasa dunia. Keberhasilan industri ini memberikan fondasi untuk kekuatan ekonomi dan politik Inggris selama beberapa dekade ke depan.

Sejarah Bangladesh dan Inggris mengajarkan kita tentang ketangguhan dan kebutuhan untuk beradaptasi dalam dinamika ekonomi global. Meskipun Bangladesh mengalami kemunduran dalam industri tekstil, negara itu kemudian berhasil beradaptasi dan menemukan keberlanjutan ekonomi di bidang lain, seperti teknologi informasi dan jasa.

Perubahan paradigma ekonomi telah membawa dampak signifikan terhadap ketidakadilan ekonomi yang kita saksikan saat ini. Jauh dari kapitalisme industri yang ditekankan pada inovasi teknologi, akar masalah sekarang ini lebih terletak pada dominasi mekanisme yang telah ada sejak lahirnya kapitalisme modern, yaitu economic rent. Pergeseran tersebut, menjelaskan bagaimana model bisnis yang paling menguntungkan saat ini lebih terfokus pada memanfaatkan economic rent daripada inovasi teknologi.

Lainnya

Corona Pasti Bisa

Corona Pasti Bisa

Corona pasti bisa. Tak terbantahkan. Faktanya amat sangat nyata, mendera menekan menindih mengepung, sampai detik ini di seluruh bulatan planet Bumi.

Jamaah Njepiping

Jamaah Njepiping

Jamaah Maiyah menjaga disiplin untuk tidak mudah mengkafir-kafirkan siapapun, individu maupun golongan, institusi, atau Pemerintahan — meskipun mereka sangat punya hujjah untuk itu.