CakNun.com

SastraEmha Edisi Ke-2

Saat ini, Sabtu 15 April 2023 pukul 21.30 tengah berlangsung acara SastraEmha edisi ke-2 di Kafe SyiniKopi Kadipiro Yogyakarta. Seperti pada edisi perdana, edisi ke-2 SastraEmha masih mengajak publik muda sastra untuk menikmati puisi-puisi Mbah Nun tahun 1970-an.

Dengan diberi pengantar Pak Toto Rahardjo, Pak Isti Nugroho membaca puisi pertama. Puisi Mbah Nun yang ditulis pada 1977 berjudul “Aku Sering Enggan”. Selain membaca puisi, Pak Isti Nugroho juga bercerita pengaruh puisi-puisi Mbah Nun kepada dirinya.

“Lewat puisi-puisi Cak Nun tahun 1970-an itu, saya jadi memiliki kesadaran bahwa hidup bisa diarahkan kepada yang bermakna. Ada esensi yg bisa dikejar. Setalah membaca puisi-puisi Cak Nun, saya terdorong untuk mengembangkan diri dannmengenal sastra lebih luas. Saya mengikuti Sastra pembebasan dan Sastra Kontekstual yang digagas Cak Nun dan menarik saya ke politik untuk mengkritisi politik yang kotor,” papar Pak Isti Nugroho.

Pak Isti Nugroho adalah aktivis politik di masa Orde Baru yang sempat diadili dan dipenjara di Penjara Wirogunan Yogyakarta dan Nusakambangan oleh penguasa Orde Baru karena dituduh hendak mendirikan negara komunis. Mbah Nun ketika itu hadir di pengadilan untuk menjadi saksi ahli untuk membela Pak Isti Nugroho untuk menunjukkan bahwa tuduhan itu tidak benar.

Selain Pak Isti Nugroho, yang membacakan puisi-puisi 1970-an karya Mbah Nun adalah Pak Joko Kamto, Mas Wahyudi Nasution, dan Mas Seteng Yuniawan. Kesempatan diberikan pula buat audiens untuk ikut membaca puisi 1970-an Mbah Nun juga.

Lainnya

Yuk, Merapat di Alun-Alun Bojonegoro

Yuk, Merapat di Alun-Alun Bojonegoro

Buat teman-teman khususnya yang ada di Kabupaten Bojonegoro, juga sekitarnya: Cepu, Blora, Tuban, Babat, Lamongan, Jombang, Ngawi, Nganjuk, dan lain-lain, jangan lupa nanti malam Sinau Bareng di Alun-Alun Bojonegoro bersama Mbah Nun dan KiaiKanjeng.

Sinau Bareng nanti malam digelar dalam rangka Festival Full Moon atau Festival Padang Bulan 2022 Bojonegoro. Sudah lama Mbah Nun dan KiaiKanjeng tidak hadir di Bojonegoro. Terakhir dua tahun yang lalu sebelum pandemi, juga dalam rangka Festival Full Moon 2020. Sekali lagi, nanti malam, mari merapat untuk sinau, berdoa, bershalawat serta bergembira bersama untuk Allah, Kanjeng Nabi, dan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. (caknun.com)