Sajak Perkawinan
1
Tuhan bersabda: “Bukalah pintu, langitku Pancarkan anugerahku!”
Dan turunlah malaikat tujuh
Tenteramlah engkau, istriku
sebab di sekeliling ranjang kita
Mereka akan berjaga
Inilah cahaya yang kita tunggu
Cahaya Tuhan yang menyorot
Lewat matamu dan mataku
Tanpa alasan apa-apa, tanpa tawar-menawar
Dan tanpa pertimbangan apa-apa
Hanya Tuhan telah bersabda
2
Kita pun dulu bertemu tanpa alasan apa-apa
Di luar baik buruk, perhitungan atau persesuaian
Kita hanya menjalankan adegan apa adanya
Sukma kita saling berbenih
Akhirnya kini lahir menjadi bidadari bersayap
Yang beterbangan di langit bumi kita
Berkibar-kibar sayapnya, berpendar-pendar matanya
Memberi irama pada langkah waktu
Menyiram pohon tumbuhan jiwa padu
Belenggumu memerdekakanku
Belengguku memerdekakanmu
Belenggu dan kemerdekaan menyatu
3
Engkau adalah sungai yang mengalir
Dalam ruang perasaan dan pikiranku
Engkau adalah matahari yang menerbitkan kehidupanku
Kekasihku, terimalah seluruh gelap terangku
Sebab dari dalam cahaya matamu
Tuhan dengan tajam menatapku
Bandung 77