CakNun.com

Ke Utara atau Selatan

Kapan itu saya menulis “Netizen Bertanya”. Besoknya alam semesta menjawab: Netizen berhamburan dengan pertanyaan yang sama. “Apa benar berita ini, Mas?” Karena saya bukan ahli IT dan tidak punya teman yang ahli IT, saya menjawab sebisanya.

Awal mula adalah menyebarnya video 5 bulan yang lalu. Berita tetang Marja’ Maiyah Ust. Fuad meninggal dunia. Oleh akun itu judulnya diganti. Supaya masyarakat terkecoh. Dan ia berhasil mengecoh. Tanpa melihat isinya orang-orang sudah langsung heboh. Terkecoh massal. Lalu ada orang yang saya kenal santri dari pesisir utara dengan terbuka dan dengan niat memyusun teks berita duka. Dibroadcast di Whatsaap-nya. Menyebar cepat. Ke grup-grup banyak kalangan. Grup alumni. Grup Muhammadiyah. Grup Nahdliyin. Grup partai politik. Dan lain-lain. Juga ada yang langsung ditulis di Twitter dan Facebook. Dalam hitungan menit viral. Nama Mbah Nun sempat trending topic di Twitter. Ada ungkapan sedih. Ada ungkapan modus. Juga ada ungkapan bahagia. Berita bohong lebih cepat berjalan daripada berita-berita kebenaran.

Malam itu saya menulis lagi Manusia Berwarna Putih Sekaligus Hitam. Esoknya dibayar cash: orang-orang yang berwana hitam bergerak cepat menyusun narasi. Membuat video berita duka. Disebar juga lewat Whatsapp. Manusia putih terkoyak. Ikut share ke manapun. Menjadi gempar lagi. Menjadi viral lagi.

Saya sedih. Sedih karena melihat begitu banyaknya manusia offside di negeri ini. Pelanggaran-pelanggaran kehidupan dilakukan dengan santai. Memakan daging manusia dengan santai dan tertawa-tawa.

Tapi saya tenang. Kami fokus menemani Mbah Nun. Saya pandang beliau dalam-dalam. Ya Allah Mbah. Njenengan niku kayak Manchester United. Terkenalnya banget. Fansnya pro kontranya tinggi. Saya tidak mungkin berbisik, “Orang-orang di luar sedang heboh membahasmu, Mbah….”

Lalu saya putar musiknya Kiaikanjeng:

Ke utara atau ke selatan, cahaya atau kegelapan
Kau sendiri yang mengambil keputusan

Buat apa ku mengingatkan
Kalau tuhan saja tiada engkau dengarkan
Silakan jalan
Hebatlah sendiri dan konyolah sendiri

Yogyakarta, 28 Juli 2023

Lainnya

Pengembaraan Lima Wali

Pengembaraan Lima Wali

Adalah Ibrahim beserta empat kawannya yang menempuh perjalanan jauh dari ujung utara hingga ke sudut selatan China.

Ayolah Saudara-saudara, Rileks!

Ayolah Saudara-saudara, Rileks!

KiaiKanjeng mempersembahkan Kado Muhammad pada Pengajian Padhangmbulan, 31 Agustus 2023 di Mentoro Sumobito Jombang.