
Atmosfer kejiwaan sosial Idulfitri adalah merebut kembali hakikat kemanusiaan dari hubungan profesional, hubungan fungsional, hubungan politik, hubungan kepentingan, dan berbagai jenis hubungan budaya lain yang sesungguhnya bersifat sekunder dan instrumental — untuk memosisikan diri kembali pada hablun, pertalian, yang lebih hakiki dan esensial: hubungan kemanusiaan, universalitas, hubungan hati nurani, hubungan cinta dan kebenaran.