CakNun.com

Kosong

Dari kumpulan puisi Sajak-Sajak Sepanjang Jalan

Kenapakah kadang-kadang
Demikian kosong hidup ini, Tuhanku
Segala keramaian di sekelilingku
Lalu lalang pikiran dan hasrat kehidupan Yang menggoreskan seribu warna peradaban
Segala apa pun yang dikurung langit-Mu Segala apa pun yang di bilikku
Telapak tanganku yang tiba-tiba kuamati Bahkan wajahku yang dipantulkan oleh cermin ini
Kurasakan amat kosong dan sunyi.
Tetapi di dalam dadaku
Tetapi di dalam jiwaku
Ada bergaung suara-suara
Ada tekanan-tekanan yang asing rasanya
Seperti jeritan
Seperti teriakan dalam diam
Seperti diam dalam teriakan
Seperti dendam
Seperti kerinduan
Atau pusaran permainan
Yang tak bisa aku hindarkan

Tuhanku, apakah perasaan yang semacam ini juga
Yang mendorong-Mu untuk menciptakan manusia
Dan semesta yang fana?

Salatiga 77.

Lainnya

18

18

Tuhanku
aku berguru kepada-Mu
di bumi yang letih
mata sejarah yang perih
menahan luka, pisau lapar manusia
yang saling tempur, saling tindih-menindih.
siapakah dulu yang memulai
menebang hutan, berebut makan
untuk hasrat yang tak pernah tuntas
siapa itu gerangan
membikin kotak dalam kotak dalam kotak
tempat yang mengucilkan
diri mereka sendiri?
Tuhanku
pohon-pohon telah tumbang, daun-daun lepas
beterbangan
segala sumber dikuras, hari depan diperas
sampah menumpuk, beraduk dengan akar busuk
bumiku, bumimu, ompong
kehidupan adalah serigala sombong
di manakah, buat Tuhan yang sederhana saja
bisa kutemukan lorong?
Tuhanku
aku berguru kepada-Mu
berabad sudah kukibarkan bendera
lambang kematianku sendiri
kutahu dalam diam-Mu Engkau marah
ya, patutlah kami diusir
dari segenap jalan-Mu
tapi buat melarikan diri, Maha-agungku
siapakah lagi yang hendak kujilat
selain lutut-Mu?

93

93

Tuhanku
setiap orang menggambar wajahku
di dalam diri mereka
seperti kugambar wajah mereka
di dalam diriku.
demikian pun setiap langkahku
menggoreskan lukisan wajahku
di dalam diri mereka
seperti setiap langkah mereka
melukiskan gambarannya
di dalam diriku.
demikianlah, Tuhanku
kami pun saling memandang
asing dan termangu-mangu
cinta kasih dan kebencian
menyatu.

Tuhanku,
pertemuan kami semu
lamis dan harus saling menipu
salah-menyalahkan, keliru memahamkan
bertengkar untuk hal-hal yang picisan
menjadi sombong atau saling meniadakan.
Tuhanku,
maafkan kedunguan kami
tanamilah jiwa kami
dengan makna sembahyang
sebab di hadapan-Mu
cukup hadir
dengan telanjang.