CakNun.com

Bersyukur Menyambut Pementasan Drama “Mlungsungi” di Padhangmbulan

Achmad Saifullah Syahid
Waktu baca ± 2 menit

Benar. Drama Mlungsungi akan pentas di Pengajian Padhangmbulan pada Sabtu, 16 April 2022. Alhamdulillah. Semoga kita diperjalankan ke Mentoro untuk menyaksikan momen langka ini.

Dok. Padhangmbulan.

Ahad malam, 3 April 2022, di panggung Pengajian Padhangmbulan Mentoro Sumobito Jombang, teman-teman Omah Padhangmbulan melingkar bersama. Bukan untuk buka bersama melainkan rembukan bareng untuk menyambut sekaligus belajar menjadi “tuan rumah” yang nyemanak bagi pementasan Drama “Mlungsungi”.

Lek Ham, Cak Farid, Mas Pram memandu jalannya rembukan. Bagi-bagi tugas pun dilakukan. Kebutuhan teknis dan nonteknis dicatat. Setiap lini kebutuhan diamanahkan kepada beberapa orang sebagai koordinator.

Sebut saja lini logistik, dikomandani Mas Heru dan Cak Robert, menyiapkan perlengkapan panggung, konsumsi, dan kebutuhan teknis nondokumentasi lainnya. Sketsa panggung untuk pementasan Drama “Mlungsungi” dibahas detail. Ini sesuai panduan dan arahan Bapak Jujuk Prabowo, salah satu Sutradara Mlungsungi.

Pada Pengajian Padhangmbulan bulan Maret lalu, Pak Jujuk rawuh bersama Mbah Nun. Malam itu Mbah Nun, Pak Jujuk, Cak Nang, Mas Pram, dan beberapa keluarga Mentoro langsung melakukan survei lokasi di SMK Global Mentoro. Rencananya, para pemain akan menginap dan istirahat di sana.

Usai survei di SMK Global, sebelum pengajian dimulai, Pak Jujuk kembali berkeliling di sekitar stage dan area Pengajian Padhangmbulan. Tampaknya, pentas Drama Mlungsungi akan menyesuaikan model panggung, karakter penonton, nuansa kultural yang tidak lepas dari aura Pengajian Padhangmbulan.

Sejak saat itu Mas Pram yang diamanahi Mbah Nun menjalin koordinasi dengan Pak Jujuk.

Hingga berita ini ditulis laporan kesiapan kebutuhan panggung mencapai delapan puluh persen. “Untuk kebutuhan utama panggung, level, dan lain-lain, Insya Allah siap. Tinggal beberapa penambahan saja. Mudah-mudahan tanggal sebelas sudah siap semuanya,” ungkap Mas Pram.

Mbah Wul yang bertanggung jawab pada pengadaan pernak-pernik merchandise melaporkan stiker dan ex banner aman terkendali. Stiker bahkan selesai dicetak.

Selain lini logistik, hal paling krusial adalah keamanan. Cak Ikhsan, “panglima” keamanan Pengajian Padhangmbulan, akan bekerja sama dengan Cak Luthfi dan kawan-kawan untuk mensterilkan beberapa titik wilayah. Beberapa skenario keamanan disepakati.

Bagaimana dengan lini dokumentasi dan publikasi? Di sana ada Cak Jamaludin Malik dan Candra yang menangani operasional dokumentasi video termasuk live streaming jika diperlukan. Sedangkan dokumentasi foto kita punya Hariadi. Mereka tidak bekerja sendiri. Beberapa teman menyokong operasional teknis di lapangan.

Pementasan Drama Mlungsungi bukan gawe Omah Padhangmbulan saja. Ini gawe kita bersama — juga teman-teman Jamaah Padhangmbulan. Apa yang dapat kita kerjakan untuk menyokong pementasan ini, tanpa harus jauh-jauh berangkat ke Yogyakarta untuk menyaksikannya?

Dok. Padhangmbulan.

Mari menyiapkan diri — dengan hati yang tertata dan pikiran yang jernih — untuk mengapresiasi anugerah pementasan Drama “Mlungsungi” di Pengajian Padhangmbulan sebagai bentuk pendidikan kita bersama.

Kita bersyukur dan berterima kasih kepada Mbah Nun, keluarga ndalem Mentoro dan Reriungan 3 Generasi Teater Yogyakarta yang berbagi pementasan Drama “Mlungsungi” di Pengajian Padhangmbulan.

Lainnya

Topik