CakNun.com
Wisdom of Maiyah (54)

Wahana Ujian

Saya baru tahu bahwa hidup kita di dunia ini adalah wahana ujian, kita sangat memungkinkan bermusuhan dari sebagian manusia ke manusia lain, juga kita diberi fasilitas kehidupan untuk menguji siapa yang paling baik perbuatannya. Masalahnya adalah ego kita, ketika kita ingat akan keakuan kita, eksistensi diri kita, maka yang terjadi adalah merasa diri ini penting.

Tuhan pernah memberi penghargaan tertinggi kepada hambanya yang paling sabar yakni Baginda Ayyub. Ia diuji bertubi-tubi, dimulai dari anak-anaknya yang wafat, hartanya habis tidak tersisa, terkena penyakit yang sangat sulit disembuhkan, badannya membusuk, kerabat dan saudaranya meninggalkannya, dijauhi pula oleh masyarakatnya hingga ia berusia sepuh.

Lainnya

Cak Nun Menstimulus dan Melatih Pola Pikir

Cak Nun Menstimulus dan Melatih Pola Pikir

Saya adalah orang yang tumbuh dan berkembang di lingkungan dua organisasi Islam besar di Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah. Bersekolah di sekolah Muhammadiyah, namun mengaji di langgar NU, menjadikan saya terbiasa dengan perbedaan-perbedaan dalam lingkup sosial dan agama.

Dulu saya sering berpikir tentang suatu hal yang mungkin bagi kawan, orang sekitar atau bahkan diri saya sendiri terasa aneh ketika masih kecil. Karena pikiran saya tidak seperti pendapat kawan-kawan atau orang-orang di sekitar saya. Karena saya menganggap kebenaran bisa dari banyak jalan dan tidak melulu menggunakan jalan yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Mungkin saya merasakan hal tersebut karena kerdilnya pengetahuan saya tentang pengetahuan-pengetahuan yang ada di semesta ini. Hingga suatu waktu saya dipertemukan dengan sebuah wadah, tempat pengayom masyarakat, tempat orang-orang berdiskusi, wadah itu adalah Maiyah. Satu-satunya yang mempunyai Nahdhatul Muhammadiyyin, Hehehe….

Saya banyak mengikuti Maiyah secara online dari tayangan youtube. Walaupun begitu, saya masih bisa merasakan aura positif nya dari kawan-kawan Maiyah yang hadir di tempat. Dari mendengar dan melihat diskusi kawan-kawan serta ilmu dan nasihat-nasihat yang disampaikan Cak Nun, saya merasa bahwa saya tidak sendiri. Ternyata banyak kawan yang berpola pikir seperti saya, ternyata memang kebenaran mempunyai banyak jalan. Cak Nun memang selalu punya cara untuk menstimulus dan melatih pola pikir masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.

Mereka diberi kebebasan berpikir, mengungkapkan perasaan, menyampaikan pendapat dengan cara yang baik. Tanpa merendahkan antar sesama, tanpa menyalahkan orang lain, tanpa menginjak orang lain. Mungkin disinilah letak perbedaan Maiyah ini dengan majlis-majlis lain.

Di Maiyah, seseorang yang datang adalah manusia yang sama, tidak ada perbedaan Mereka bertemu dan berkumpul dari banyak golongan tanpa ada rasa sungkan karena mereka sudah digerakkan oleh cinta dalam diri mereka, mereka merasa dihargai, mereka merasa bergembira, mereka dapat menemukan solusi, mereka mendapat teman dan tempat berdiskusi, mereka merasa aman dan nyaman mengkaji agama, politik, negara dan sebagainya tanpa ada kepentingan pribadi. Mereka hanya menginginkan kebersamaan dan kebermanfaatan dari hasil pikirnya untuk masyarakat.

Entah bagaimana seorang Emha Ainun Nadjib. Membangun pondasi yang kuat hingga menjadikan mereka manusia yang ingin selalu belajar. Membentuk dan membentuk orang-orang yang berdaulat atas diri mereka, berpikiran bebas, kritis namun tak menyakiti dan selalu menebar kasih sayang sesama manusia.

Dalam Maiyah, Cak Nun juga selalu menguat-nguatkan hati masyarakat di berbagai daerah di tengah banyak terpaan badai kehidupan, mereka tetap bisa bersyukur kepada Tuhan atas hidupnya.

Akhir kata saya mengutip sebuah larik sajak milik penyair Sapardi Djoko Damono. Untuk seluruh kawan-kawan maiyah, Kiai Kanjeng, para penggiat Maiyah, dan khususnya untuk teman belajar kami, guru dan simbah kami Emha Ainun Nadjib.

Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.

Kamu Istimewa

Kamu Istimewa

Allah menciptkan makhluk-Nya sangatlah menakjubkan, sangat detail, sangat sempurna dan sangat tidak bisa dibandingkan oleh apapun.