CakNun.com

Lailatul Qadar

Setelah semua orang berkumpul, Kiai Sudrun membaca salah satu firman: “InNa anzalNahu fi lailatil qadr” diulang-ulang, kemudian: bukan “InNa anzalNa lailatal qadr”.

“Allah menurunkan Al-Qur`an pada malam Lailatul Qadar, bukannya Lailatul Qadar akan diturunkan oleh Allah dan kita menanti-nantikannya, apalagi dengan pembayangan Lailatul Qadar adalah rezeki materiil dan keduniawian. Kapan saja engkau merasakan dan menemukan Al-Qur`an turun mencahayai jiwamu, pasti yang mengantarkannya adalah “tanazzalul Malaikatu war-Ruhu fiha”, yakni para Malaikat dan Paduka-Ruh yang menaburkan qadar-Nya Allah kepadamu, ‘hatta mathla’il fajr’”.

“Andaikanpun kau gadang-gadang Lailatul Qadar adalah rezeki dunia, baik untuk memenuhi kebutuhan keluargamu, keajaiban bagi Bangsa dan Negaramu, atau karena semangat ingin kaya raya harta benda — maka insyaAllah itu semua terkandung di dalam informasi nilai Al-Qur`an.”

Lainnya

Kelopak Bunga

Kelopak Bunga

Aku bukan orang suci yang menunggu perintah Tuhan untuk melakukan misi tertentu dalam sejarah. Mungkin aku sekadar kelopak bunga yang menunggu firman-Nya untuk mekar pada suatu pagi. Menunggu ayat-Nya untuk menyebar bebauan pada menit-menit tertentu. Dan kemudian menunggu perintah-Nya untuk kuncup kembali, menguning layu, dan akhirya tanggal, menyatu dengan debu.

Sebuah Luxury

Sebuah Luxury

Lailatul Qadar itu sebuah luxury. Suatu momentum amat sangat istimewa, yang kalau sanggup menyentuhkan diri padanya, maka pengalaman dan perolehan sesaatnya itu akan mengatasi kualitas pengalamannya dalam seribu bulan.