Budaya keagamaan Islam mencapai puncak kemeriahannya terutama pada bulan Ramadlan. Televisi berlomba menggelar mubaligh dan presenter. Berbagai busana muslim-muslimah kita tonjolkan. Hiasan dan kostum warna-warni mewah meriah kita pajang. Untuk siapakah semua itu dipertunjukkan? Untuk Allah, untuk bulan Ramadlan, atau untuk pemirsa?
Lainnya

Idulfitri: “Sungkem” ke Pangkuan “Ibu Quran”
Idul Fitri. Inilah momentum anugerah tertinggi....
·Dibaca 9 menit
Dimensi Keadilan dalam Perspektif Pembangunan Sosial Budaya
·Dibaca 10 menit

Dibohongi

Jagat Pasinaon dan Sarjana Kehidupan
·Dibaca 17 menit


Perahu Retak (Pendahuluan)
Kerajaan Mataram tidak meneruskan “tradisi Wali”, dan menggantikannya dengan leqitimasi mistik Jawa terutama melalui figur Nyai Roro Kidul.
·Dibaca 3 menit
Hutang-Hutang Kebudayaan
dari Masalah Idealisme dan Orientasi Kaum Muda
·Dibaca 12 menit

Takfiry dan Taslimy atas Indonesia
·Dibaca 6 menit

Lalu Lintas Manthiq Keindahan Hidup Manusia
·Dibaca 10 menit
