Tuhan Tanpa Nama
Ketika manusia sudah mengalami transformasi diri dan mencapai taraf kompatibel, misalnua seseorang mencapai standar minimum kualitas sifat kedermawanan Tuhan, dengan selalu memberi tanpa pamrih sebagaimana Tuhan memberi tanpa pamrih, maka seseorang tersebut dapat lebih mengenali Tuhan tanpa nama.
Demikianlah, setiap kali manusia mentransformasikan dirinya menjadi penyayang, pengasih, pemurah, dan sebagainya, seperti yang dikabarkan dalam Kitab Suci tentang sifat-sifat Tuhan, maka ia akan lebih mengenali Tuhan tanpa simbol dan tanpa nama.