CakNun.com

Menyebadani dan Menyejiwai Agama

Muhammad Nursamad Kamba
Waktu baca ± 1 menit

Ibarat teh, agama bukan teh yang baru diinfokan di papan tulis ruang kelas oleh seorang guru. Bukan juga teh yang sudah dihidangkan. Agama adalah teh yang sudah diminum, tapi diminum bersama obrolan, suasana senja, dan lain-lain. Agama selayaknya tidak dianut, tapi “disebadani” dan “disejiwai”.

Sepanjang manusia masih terbatas pada menganut — atau paling tinggi memeluk–agama hanya menjadi semacam teh yang baru diinfokan. Bukan teh yang sudah dirasakan bersama unsur-unsur lain, seperti senja dan percakapan. Makanya, kenikmatan beragamanya belum sempurna. Agamanya tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, dan karena itu tidak akan pernah produktif.

Lainnya

Bersumber Kepada Spiritualitas

Bersumber Kepada Spiritualitas

Setiap gagasan, ide, dan pikiran, apalagi teori baru dan penemuan hukum alam baru, pada dasarnya bersumber kepada spiritualitas.

Muhammad Nursamad Kamba
M.N. Kamba
Kebaikan Ialah Refleksi Tuhan

Kebaikan Ialah Refleksi Tuhan

Beragama tidak serta-merta sama dengan bertuhan. Jika agama adalah sistem aturan keimanan dan peribadatan, ...

Muhammad Nursamad Kamba
M.N. Kamba

Topik