Latihan Bersama Bu Anne dan KiaiKanjeng
Sarasehan musik berlanjut dengan sesi latihan bersama. Mbah Nun, Mas Islami, Mbak Nia, Mas Blothong dan Mas Helmi tetap di panggung sementara di sisi barat ruang pendopo Rumah Maiyah, perlengkapan KiaiKanjeng telah tertata. Elaborasi-elaborasi serta eksperimen musikal dilakukan, dibenahi, ditata dan ditemukan ketepatan presisi aransemennya. Tentu hikmah keilmuan menguak dari setiap kejadian.
Pada sesi awal misalnya ketika akan mencobakan satu nomor, ternyata jangkauan nada saron KiaiKanjeng tidak mampu mencapai. Mbah Nun dengan sigap membukakan pintu ilmu dengan menghikmahi kejadian ini bahwa semua hal selalu ada batasnya. Kita sebaiknya mampu mengenali batas kita agar tidak rakus terhadap dunia.
Selain itu sambil mencobakan nomor-nomor tertentu, Bu Anne juga sesekali membabarkan mengenai asal nada atau persebaran nadanya. Misal nomor Usbunara yang akrab juga di Turki dengan syair Uskudar. Nomor yang dieksperimenkan tidak hanya yang biasa dibawakan oleh KiaiKanjeng, Mbah Nun juga mempersilahkan Bu Anne untuk memberikan nomor yang ingin diolah. Bu Anne memilih satu nomor yang penggalan nadanya pernah dipakai oleh Black Eyed Pease dalam lagu Pump It. Ini penggalan nada Missirlou yang asal-usul aslinya tidak diketahui namun ditemukan di berbagai budaya seperti Turki, Yunani bahkan pernah dijadikan soundtrack di film Pulp Fiction.
Sesi tanya-jawab dibuka, muncul pertanyaan dari Mas Niam yang pernah berada di US selama dua bulan, dialog terjadi dengan juga tambahan apresiasi dari Mbah Nun.