Yang kita alami sekarang ini adalah: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut, tapi proforma dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai ‘karyawan’ yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses politik dan ekonomi kita.
Lainnya

Lalu Lintas Manthiq Keindahan Hidup Manusia
Pesan agar saya menulis dengan judul atau tema “Membebaskan dan Membawa Sastra Kemana Saja”, membuat saya merasa agak malu karena teringat pada tulisan saya di waktu saya masih muda dulu yang kemudian menjadi judul buku “Sastra Yang Membebaskan”....
·Dibaca 10 menit
The Garuda and The Emprit
·Dibaca 5 menit

Tikungan Iblis (Bagian 1/5)
·Dibaca 14 menit

Dimensi Keadilan dalam Perspektif Pembangunan Sosial Budaya
·Dibaca 10 menit


Hutang-Hutang Kebudayaan
dari Masalah Idealisme dan Orientasi Kaum Muda
Hutang ialah suatu keadaan di mana kita berkewajiban membayar sesuatu....
·Dibaca 12 menit
Manifestasi Keajaiban
·Dibaca 11 menit

“M” FRUSTRASI
Setengah Abad Kemudian
·Dibaca 11 menit

Jagat Pasinaon dan Sarjana Kehidupan
·Dibaca 17 menit
