CakNun.com
Daur-II229

Permakluman Kepada Muqallidin

Emha Ainun Nadjib
Dibaca < 1

Pakde Sundusin menyambung tertawa Jitul dengan nada yang lebih tinggi dan lebih panjang. Anak-anak itu agak kaget juga.

“Kalian pasti tidak berpikir bahwa kami orang-orang tua ini tidak mengetahui dan belum pernah menyadari apa yang tadi kalian jlenterehkan panjang lebar…”

“Bukan begitu maksud kami, Pakde”, Junit segera membenahi kesan itu.

Pakde Brakodin memotong, karena merasakan sesuatu yang bisa tidak enak kelanjutannya. “Justru itu yang tadi Pakde tanyakan kepada Toling. Kita semua sama-sama sudah mengetahui itu semua, lantas mau apa…”

“Mau apa bagaimana, Pakde?”, Toling balik bertanya.

“Apa sikap dan keputusan kalian sesudah menyadari tradisi taqlid masyarakat dunia dari zaman ke zaman itu. Apakah kalian akan pindah ke Planet Mars atau tempat lain di jagat raya yang amat luas ini?”

Junit yang menjawab dengan tenang. “Yang jelas teman-teman ini, juga saya, merasa tidak mungkin menjalani hidup ini sampai tua nanti hanya untuk tiap hari memberikan permakluman terus menerus kepada Muqallidin, kepada rutinitas pembebekan para pembebek…”

“Contohnya Indonesia, dan hampir semua Negara di dunia”, Toling memotong, karena merasa dia yang awal mula menjadi sumber topik ini. Ia mengutip firman “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah’. Mereka menjawab: “Tidak, tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka akan mengikuti bapak-bapak mereka walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala neraka”. [1] (Luqman: 21).

“Bahkan Indonesia lebih parah”, lanjut Toling, “Indonesia mengingkari nenek moyang mereka sendiri, kemudian mengambil Bapak Angkat dari luar Negeri, entah Barat entah Utara, untuk dijadikan Latta dan Uzza, dan mereka membebek…”

Lainnya

Idul Fitri: Titik Sublim Psikologis

Idul Fitri: Titik Sublim Psikologis

Di samping prinsip kuantitatif bahwa puasa adalah menahan diri dari makan dan minum, seks dan segala maksiat — tema kualitifnya selalu adalah “menahan nafsu”: suatu persoalan psikologis.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Ziarah Pemilu

Ziarah Pemilu

Yang terbaik yang sebaiknya kita lakukan selama masa kampanye dan pemilu insya-Allah adalah memperkhusyuk shalat, menambah jumlah jenis dan kreativitas ibadah, menyaring pengeluaran mulut, membantu atau menolong setiap orang yang dijumpai yang sedang membutuhkan pertolongan, serta berdekat-dekatan dengan orang saleh.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Topik