CakNun.com

Jejak Ibrahim

Mukadimah Juguran Syafaat Februari 2018

Allah Swt memberi anugerah melalui Maiyah berupa instrumen-instrumen ilmu sebagai bekal untuk menempuh hidup. Instrumen itu seperti rak-rak pengetahuan dan pemahaman yang dapat digunakan oleh kita untuk mempartisi benar dan salah, memilah baik dan buruk juga melakukan departementalisasi antara hal-hal dan perilaku-perilaku yang indah dan tidak indah. Oleh karenanya, sudah menjadi ciri bagi Jamaah Maiyah adalah di dalam setiap tindakannya, niat atau motif yang dimiliki menegasikan motif-motif yang ada sebagaimana pada umumnya.

Instrumen berupa ilmu Maiyah mungkin bisa diibaratkan seperti kapak yang digunakan oleh Nabiyullah Ibrahim As untuk menghancurkan berhala-berhala sesembahan mainstream. Sebuah tindakan berani yang dilakukan Ibrahim AS dengan tidak tanpa dasar.

Ilmu Maiyah mungkin sama lancip dan tajamnya, tegas dan akuratnya. Yang mungkin membedakan adalah kita tidak memiliki bekal sebagaimana bekal empiris yang dimiliki Ibrahim AS atas jejak pencarian Tuhan yang telah ditempuh dengan bersungguh-sungguh. Maka wajar apabila kita hari ini sangat lemah meski sekadar untuk mengenali di sekeliling kita apa-apa saja yang merupakan jenis-jenis berhala kontemporer.

Itulah PR kita sebelum memutuskan hendak memilih menghancurkan, mengacuhkan atau malah ikut-ikut menyembah berhala. Yakni mendeteksi serta mengidentifikasi berhala-berhala, yang bentuknya entah berupa finansialisme, eksistensialisme, lifestyle atau bentuk selainnya. Terserah kita, apakah kapak ini akan digunakan untuk simbol belaka atau kita hendak belajar memfungsikannya. [RedJS]

Lainnya

OMA(H)IYAH

OMA(H)IYAH

OMA(H)IYAH adalah ambiguitas tipografi dari “Omah Maiyah” atau dalam Bahasa Indonesia “Rumah Maiyah” sebagai rumah singgah belajar bersama “Sinau Bareng” dengan pondasi prinsip-prinsip dasar maiyah oleh tetes-tetes marja’ sebagai sumber atau sumur kita untuk meng-elaborasi apapun menjadi perilaku manusia yang rahmatan lil alamin.

The Gedebog

The Gedebog

Khoirunnas anfa’uhum linnas. Ya, Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.